Orbital dan peranannya dalam ikatan kovalen
A. Orbital
hibrida dari nitrogen dan oksigen
1)
Amina
Molekul
amina mengandung atom nitrogen sp3 yang terikat pada tiga atom
hydrogen. Molekul amina mempunyai struktur yang sama: suatu atom nitrogen sp3
terikat pada satu atau lebih atom karbon. Dalam amina atau ammonia, nitrogen
mempunyai satu orbital yang terisi dengan sepasang elektron valensi menyendiri.
Pasangan
elektron menyendiri dalam orbital terisi pada nitrogen dari ammonia dan amina
memungkinkan senyawa ini berfungsi sebagai basa. Bila amina diperlakukan dengan
asam, elektron yang takterbagi digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan
asam. Hasilnya adalah garam amina.
Analog
dengan karbon, maka dapat diharapkan bahwa sudut ikatan H-N-H dalam NH3
adalah 109,5˚. Percobaan menunjukan
bahwa hal ini tidak demikian, sudut ikatan dalam NH3 adalah 107,3˚. Suatu
keterangan untuk ini adalah bahwa sudut ikatan ditekan oleh orbital yang terisi
dengan elektron menyendiri yang besar ukurannya.(karena elektron dalam orbital
terisi ditarik hanya kesatu inti saja dan buakan kedua inti, maka mereka
terikat kurang kuat ; karena itu, orbital yang terisi lebih besar dari pada
orbital sigma N-H). (gambar 2.2)
gambar 2.2 ikatan dalam amonia dan dalam dua amina
2)
Air,
alcohol, dan eter
Seperti karbon dan nitrogen,
oksigen membentuk ikatan dengan orbital hibrida sp3. Karena oksigen
mempunyai enam elektron ikatan, ia membentuk dua ikatan kovalen dan mempunyai
dua orbital.
Air adalah contoh seenyawa yang
mengandung oksigen sp3. Sudut ikatan dalam air telah ditentukan
yaitu sebesar 104,5˚ dan bukan 109,5˚ yang ideal. Diperkirakan bahwa orbital
dengan elektron menyendiri menekan sudut ikatan H-N-H.
Ada sejumlah senyawa organic yang
mengandung atom oksigen sp3. Untuk sekarang akan ditinjau hanya dua,
yaitu alcohol dan eter: ROH dan ROR’. Ikatan terhadap oksigen dalam alcohol dan
eter adalah langsung analog denga ikatan dalam air. Dalam setiap keadaan,
oksigen terhibridasi sp3 dan mempunyai dua pasang elektron valensi
menyendiri.
3)
Senyawa
karbonil
Gugus
karbonil (C=O) mengandung atom karbon sp2 yang dihubungkan dengan
atom oksigen oleh ikatan rangkap. Orang cenderung berpendapat bahwa oksigen
karbonil berada dalam keadaan hibrida sp2 seperti halnya dengan
karbonil ; namun demikian ahli kimia tak terlalu yakin dengan hibridasi oksigen
karbonil, karena tak ada sudut ikatan yang dapat diukur.
Geometri
gugus karbonil ditentukan oleh karbon sp2 trigonal. Ikatan C-O
mengandung sepasang elektron pi tersingkap. Oksigen juga mempunyai dua pasang
elektron menyendiri.
Gugus
karbonil merupakan bagian dari macam-macam gugus fungsi. Gugus fungsi dan
golongan senyawa ditentukan oleh atom lainyang terikat pada karbon karbonil.
Bila salah satu dari atom terikat pada karbon karbonil adalah hydrogen, maka
senyawa tersebut adalah aldehida.
Bila dua karbon terikat pada karbon karbonil, maka senyawanya adalah keton. Asam karboksilat, dimana gugus
OH terikat pada gugus karbonil.
B. Ikatana Rangkap Terkonjugasi
Molekul organik dapat mengandung lebih dari
satu gugus fungsi. Dalam kebanyakan senyawa polifungsional, setiap gugus fungsi
tak bergantung dari yang lain ; meskipun demikian, tak selalu demikian halnya.
Pandanglah beberapa senyawa dengan ikatan rangkap karbon-karbon lebih dari
satu.
Ada
dua cara pokok untuk menempatkan ikatan rangkap dalam senyawa organi. Dua
ikatan rangkap yang bersumber pada atom berdampingan disebut ikatan rangkap terkonjugasi. Ikatan rangkap yang
menggabungkan atom yang tak berdampingan disebut ikatan rangkap terisolasi (terpencil), atau tak terkonjugasi.
ikatan rangkap terkonjugasi
ikatan rangkap yang menggabungkan atom yang tak berdampingan disebut ikatan rangkap terisolasi (terpencil), atau tak terkonjugasi.
ikatan rangkap terpencil
\\
Ikatan
rangkap terisolasi berkelakuan mandiri;
masing-masing ikatan rangkap mengalami reaksi seakan-akan yang lain tak ada.
Ikatan rangkap terkonjugasi, sebaliknya, tak saling mandiri yang satu terhadap
yang lain, ada antaraksi elektronik yang terdapat antara nya. Pilihan
sistem terkonjugasi yang paling sederhana, CH2
=CH-CH=CH2 yang disebut 1 ,3-butadiena, untuk membahas gejala ini.
C.
Benzena
Benzena
( C6H6) adalah senyawa siklik dengan enam atom
karbon yang trgabung dalam cincin. Setiap atom karbon terhibridisasi sp2 dan cincinnya adalan planar.
Setiap atom karbon memepunyai satu atom hydrogen yang terikat padanya, dan
setiap atom karbon juga mempunyai orbital p
tak terhibridasi tegak lurus terhadap bidang ikatan sigma dari cincin.
Masing-masing dari keenam orbital p
ini dapat menyumbangkan satu elektron untuk ikatan pi.
pandangan samping yang menunjukan orbital p
(semua sefase)
Dari
panjang ikatan ditambah sekumpulan bukti lain yang disajikan dalam bab-bab
berikut, para ahli kimis berkesimpulan bahwa benzena adalah molekul simetrik
dan bahwa masing-masing dari enam ikatan cincin adalah sama dengan ikatan
cincin lainnya. Daripada ikatan rangkap dan tunggal yang saling bergantian,
keenam elektron pi terdelokalisasi
sempurna dalam awan muatan elektron yang berbentuk seperti kue donat. Awan
elektron pi ini disebut awan pi aromatic
dari pi.
Benzena adalah salah satu dari golongan senyawa
aromatic, senyawa yang mengandung
awan pi aromatic. Dari sejarah, istilah “aromatic” diturunkan dari fakta bahwa
banyak dari senyawa ini mempunyai bau yang khas.
D.
Resonasi
Metana
(CH4) dan etilena (CH2=CH2)
adalah contoh dari senyawa organic dengan struktur yang dapat digambarkan
secara beralasan dengan menggunakan rumus ikatan velensi tunggal (artinya
dengan menggunakan garis untuk pasanagn elektron ikatan). Dalam setiap hal,
suatu garis yang menghubungkan dua lambang atom menyatakan ikatan kovalen
antara dua atom.
Kedua rumus ikatan valensi untuk benzana ini disebut rumus kekule untuk menghormati friedrich august kekule, yang mengusulkannya pertama kali dalam tahun 1972. Usulan kekule yang asli adalah cemerlang, tetapi sayang sekali kurang tepat. Pendapatnya adalah bahwa kedua struktur dari benzena bergeser maju balik dengan demikian cepatnya, sehingga tak ada yang dapat diisolasi secara mandiri satu dari yang lain. Kedua struktur kekule dikatakan ada dalam resonasi yang satu dengan yang lain.; dengan alasan ini, struktur kekule disebut juga sebgai lambang resonasi atau struktur resonasi, untuk benzene. Kita sekarang mengetahui bahwa benzene tak bergeser antara dua struktur yang berbeda; struktur nyata dari benzena merupakan komposit dari dua struktur resonasi. Dapat dikatakan bahwa benzene adalah hibrida resonasi dari dua struktur resonasi.
Hal
penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa lambang resonasi bukan struktur nyata;
struktur nyata adalah gabungan dari semua lambang resonasi. Banyak ahli kimia
membuang anologi bahwa badak (suatu bunatang nyata) dapat digambarkan sebagai
hibrida resonasi antara unicorn ke naga, melainkan merupakan binatang dengan
karakteristik unicorn dan naga kedua-duanya.
Untuk
menunjukan bahwa dua atau lebih rumus dapat menggambarkan struktur resonasi
(khayalan) dan bukan struktur nyata dalam kesetimbangan, digunakan pana
berkepala dua ( ↔). Sebaliknya, suatu kesetimbangan dinyatakan oleh dua panah.
Sumber: Fessenden Ralp J, Joan S.
Fessendden. 2005. Kimia Organik Jilid 1 Edisi Ketiga.
Terjemahan A.H Pudjaatmaka. Erlangga: Jakarta
bisakah anda menjelaskan tentang "phi terdelokalisasi sempurna"? terimakasih
BalasHapussaya belum mengerti dengan amina diperlakukan dengan asam, elektron yang takterbagi digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan asam. Hasilnya adalah garam amina. ?
BalasHapusApa saja manfaat dari senyawa turunan Amina?
BalasHapusmengapa orang menganggap Gugus karbonil (C=O) mengandung atom karbon sp2 yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan rangkap.sedangkan,
BalasHapusGeometri gugus karbonil ditentukan oleh karbon sp2 trigonal. Ikatan C-O mengandung sepasang elektron pi tersingkap?
assalamualaium wr. wb
BalasHapussaya disini akan mencoba menjawab pertanyaan dari lutvia larastian, dari literatur yang saya baca bahwa manfaat senyawa turunan amina adalah sebagai bahan pewarna. contohnya adalah metil oranye, direct brown, sunset yellow. selain itu amina sebagai bahan obat-obatan.